
Manati I. Zega
Dilahirkan di Pulau Nias tahun 1972, putera pertama dari enam bersaudara. Mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU) di Nias.
Oleh anugerah-Nya - Zega, demikian sapaan akrabnya, akhirnya menaklukkan diri pada panggilan Tuhan dan bersedia menjadi hamba-Nya dengan rela hati. Penyerahan ini dibuktikan dengan meninggalkan kuliah sekuler di Jogjakarta tahun 1993, dan mempersiapkan diri belajar Teologi.
Tepatnya, Juli 1993 dia memutuskan masuk Sekolah Tinggi Teologi di kota Solo. Dan, tahun 1998 berhasil menyelesaikan S-1 Teologi dengan ijazah negara di kota Bengawan.
Agustus 1997, mulai menulis di berbagai media cetak Kristen dan Sekuler. Hasil karyanya telah mewarnai berbagai media massa di tanah air, seperti Majalah Rohani Populer BAHANA (Jogjakarta), Majalah Wanita EVA (Jogjakarta), Majalah Rohani Populer CRESCENDO (Semarang), Majalah Rohani PELITA KASIH (Semarang), Renungan SINAR KASIH (Semarang), Majalah TAMPIL (Malang), Majalah BERITA MIMBAR (Solo), Buletin SINODE GUPDI (Solo), Majalah KASIH (Bandung), Majalah SUARA BAPTIS (Bandung), Majalah Kesehatan Nasional ERTEKA (Bandung), Majalah Perkantas DIA (Jakarta), Majalah Perkantas SAMARITAN (Jakarta), Majalah HARMONI (Jakarta) dan Warta Sumber Hidup (Jakarta).
Selain Majalah Rohani, buah penanya juga pernah dimuat dibeberapa koran harian, Harian BENGAWAN POS (Solo), Harian SOLO POS (Solo), Harian KEDAULATAN RAKYAT (Jogjakarta) dan Harian SUARA PEMBAHARUAN (Jakarta).
Kini, bersama istri tercinta, Shianny Kurniasih, melayani Tuhan di kota Bengawan. Majelis Jemaat GUPDI Jemaat Pasar Legi Surakarta mempercayakan berbagai bidang pelayanan kepadanya. Pembina Remaja, Gembala Rayon, Pelayanan Multimedia - Literatur, Sekretaris LANSIA, Redaksi Pelaksana Buletin SINODE GUPDI.
Hingga kini, masih aktif di berbagai organisasi kegerejaan di kota Solo, seperti Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) dan berbagai kepanitiaan yang melibatkan berbagai denominasi gereja.
Konsentrasi pelayanan untuk kalangan muda terus digumulinya. Hal ini terbukti dengan menyampaikan khotbah/ceramah pembinaan untuk pemuda - remaja.
Beban terhadap pembinaan generasi muda menjadi perhatian utama. Di kota Solo, Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) mengundangnya untuk menyampaikan Firman Tuhan. PMK Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, PMK ASMI Solo, Persekutuan Siswa Kristen (PSK) SMU Negeri 3 Solo dan berbagai lembaga pembinaan pemuda - remaja lainya.
Firman Tuhan yang disampaikannya telah menjadi berkat dalam Persekutuan Antar Keluarga (PERAK) di gerejanya, Persekutuan Muda Dewasa Gereja Kristen Jawa (GKJ), Remaja Gereja Kristen Kalam Kudus (GKKK), Pemuda - Remaja Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan beberapa gereja - persekutuan lainnya di kota Solo.
Pelayanan Literatur juga menjadi perhatiannya. Hal ini diwujudkan dengan terus belajar dan menulis di berbagai media. Berbagai seminar dan Pelatihan Jurnalistik tidak dilewatkannya. Hingga kini, menjadi koresponden dan aktif menulis di Majalah Rohani Populer BAHANA.
Berbekal motto kehidupan, "Life Without Jesus is Nothing" terus mengobarkan semangat Injili yang ada di dalam dirinya. Sehingga, Dia terus memberitakan Injil dengan segala media yang dapat dipakai sebagai sarana evangelisasi.
Zega, dapat dihubungi melalui E-mail:
Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
atau
Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
juga
Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
Wartakan Kabar Sukacita - Belajar dari para Gembala
Waktu berlalu begitu cepat, kini kita sudah berada dipenghujung tahun 2009. Sejak awal, Tuhan menghendaki agar kita menjadi garam dan terang dunia. Maksudnya, menjadi saksi-saksi Kristus.
Selanjutnya: Wartakan Kabar Sukacita - Belajar dari para Gembala
Kabar Baik Tak Usah Diwartakan?
Mewartakan Kabar Baik adalah perintah Tuhan Yesus yang berlaku sepanjang abad. Perintah itu belum diubah. Maka, yang perlu dijawab adalah metodologi yang tepat sesuai konteks budaya bangsa kita. Kultur dan adat istiadat berbeda-beda. Tugas Pewarta adalah menemukan celah hingga Kabar Baik dapat diterima.
The Power of Walking with God
Nuh adalah seorang yang bergaul dengan Allah di tengah zaman yang kacau. Sementara Ayub tak goyang ketika "tsunami" kehidupan menggoncangnya demikian hebat. Apa rahasianya sehingga mereka tak tergilas oleh zaman?
Kacau, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi pada zaman Nuh.
Bertumbuh Dengan Cara Allah
Allah menghendaki gereja-Nya bertumbuh. Sejak Dia memanggil para murid, Yesus sudah menanamkan kerinduan itu. Sekarang, apakah gereja sudah melakukan pola pertumbuhan seperti yang Dia kehendaki?
Memiliki gereja yang bertumbuh merupakan idaman setiap orang. Seminar dan lokakarya pertumbuhan gereja yang selalu diminati, menjadi salah satu bukti.
Halaman 1 dari 34